MAKALAH
PERS MENGUNGKAP KETIDAKADILAN HUKUM PIDANA
DI INDONESIA
Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Disusun oleh:
XII IPA 2
1. Dadan Rukmana
2. Evi Komalasari
3. Mutia Nuraeni
4. Rendie Prasetyo
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Banjar
Jalan K. H. Mustofa 1. Telepon (0265) 741192. Kota Banjar.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pers Mengungkap Ketidakadilan Hukum Pidana di Indonesia”. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik kepada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas ini, khususnya kepada:
1. Ibu guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
2. Orang tua yang telah turut membantu membimbing dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkaN, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang dharapkan dapat tercapai, Amin.
Banjar, 01 April 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Ketika bicara hukum di Indonesia, barangkali masyarakat sudah bosan dan lelah menyaksikan paradoks-paradoks yang terjadi dalam kehidupan hukum di negeri ini. Sudah banyak issue-issue miring yang dialamatkan kepada aparat penegak hukum, baik itu polisi, jaksa maupun hakim. Sudah banyak ketimpangan dan ketidakadilan muncul dalam panggung pengadilan.
Dengan mata telanjang dapat disaksikan bahwa orang miskin akan sangat kesulitan mencari keadilan diruang pengadilan, sedangkan orang berduit akan begitu mudah mendapatkan keadilan. Bukan rahasia lagi, bahwa dalam proses peradilan perkara pidana bila ingin mendapat keringanan atau bahkan bebas dari jeratan hukum harus menyediakan uang, begitu juga para pihak dalam perkara perdata, bila ingin memenangkan perkara maka harus menyediakan sejumlah uang. Dengan kata lain bahwa putusan pengadilan dapat dibeli dengan uang, karena yang menjadi parameter untuk keringanan hukuman dalam perkara pidana dan menang kalahnya dalam perkara perdata lebih kepada pertimbangan berapa jumlah uang untuk itu, daripada pertimbangan hukum yang bersandar pada keadilan dan kebenaran.
Dalam situasi yang serba
extra ordinary, dimana bangsa dan negara kita ini sulit untuk keluar dari tekanan krisis di segala bidang kehidupan tidak tertutup kemungkinan bangsa Indonesia akan tambah terperosok ke jurang nestapa yang semakin dalam dan menyeramkan, maka situasi mencekam seperti ini tidak layak hukum menjadi institusi yang banyak menuai kritik karena dianggap tidak becus untuk memberikan jawaban yang prospektif. Pasca tumbangnya pemerintahan otoriter tahun 1998, hampir setiap saat dibumi pertiwi ini lahir peraturan perundang-undangan untuk mengatur dan menjawab problematika kehidupan di negara ini, sehingga keberadaan bangka kita ini dalam kondisi
hiperregulated society. Namun, dengan segudang peraturan perundang-undangan, baik menyangkut bidang kelembagaan maupun sisi kegidupan manusia Indonesia, keteraturan (
order) tidak kunjung datang. Malahan hukum kita tampak kewelahan, yang akibatnya dengan seabrek peraturan perundang-undangan itu dalam ranah penegakan hukum justru malah menerbitkan persoalan-persoalan baru ketimbang menuntaskannya. Hal ini menurut Satjipto Rahardjo, komunitas hukum dianggap sebagai komunitas yang sangat lamban dalam menangkap momentum.
Dengan adanya pemberitaan mengenai penjara-penjara para pejabat yang seperti rumah mewah, dapat mengungkap bahwa di negara kita, masih banyak ketidakadilan dalam bidang hukum. Kita sering menyebut pemberitaan tersebut dengan pers. Pada bab selanjutnya, akan dibahas mengenai art dan peranan pers serta peran pers dalam mengungkap ketidakadilan hukum di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Arti dan Peranan Pers
Dalam kehidupan modern, kebutuhan orang akan komunikasi dan informasi semakin meningkat. Informasi dibutuhkan oleh orang untuk memperluas wawasan dan pengetahuan. Dalam hal ini, pers menyediakan berbagai informasi yang berguna bagi masyarakat luas. Dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 Tentang pers, pers merupakan lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik dan segala jenis saluran yang tersedia. Sebagai lembaga sosial, pers mempengaruhi pola pikir dan kehidupan masyarakat. Pers dapat mempengaruhi masyarakat, karena sebagai komunikator massa. Pers berusaha menyampaikan informasi dengan sesuatu yang baru karena masyarakat sebagai konsumen pers sangat selektif dalam memilih informasi.
Pers dalam menjalankan fungsi, tugas dan peranannya menghadapi tantangan dan masalahnya sendiri. Pers ditantang untuk bekerja lebih professional sesuai kode etik jurnalistik. Dan di lain pihak pers menghadapi masalah bagaimana memperoleh tenaga yang professional, cakap, dan terampil.
2.2 Peran pers dalam mengungkap ketidakadilan hukum Indonesia
Keguncangan politik pemenjaraan di Indonesia kini sedang terjadi. Contohnya, Artalyta Suryani alias Ayin, ternyata bisa menikmati fasilitas mewah di Rumah Tahanan (Rutan) Pondok Bambu Jakarta Timur. Penghakiman publik pun mulai mengarah agar terjadi perbaikan dalam sistem pemenjaraan yang selama ini dianggap tertutup menjadi terbuka. Ada beberapa aspek realitas ketidakadilan di seputar ramainya pemberitaan media tentang dugaan kastanisasi narapidana oleh petugas rutan dan LP. Pertama, kasus ramainya pemberitaan Rutan Pondok Bambu yang telah dominan merebut perhatian publik, pada saat yang sama justru menunjukkan adanya sistem penganggaran dan kebijakan turun-temurun yang tidak memedulikan realitas buruknya keadaan fisik dan keadaan sosial penjara.
Tanpa disadari, keterbukaan akses dunia luar masuk ke dalam penjara pada akhirnya akan membenarkan bahwa keadaan over capacity dan minimnya anggaran untuk biaya hidup narapidana harus diperbaiki. kasus ramainya pemberitaan yang cenderung mengarahkan pada satu kesimpulan bahwa fasilitas tertentu dapat dinikmati oleh sekelumit narapidana atau tahanan, akan mengarahkan pada perlunya rumusan standar bangunan yang layak secara kemanusiaan terhadap penghuninya. Realitas itu selalu sangat multidimensional karena lingkungan fisik yang buruk jelas akan memengaruhi tingkat kesehatan mental seseorang. Kita saat ini melihat betapa banyak perbedaan antara idealita dan realita yang berlangsung dalam bangunan sistem pemenjaraan. Kasus tertembaknya sipir penjara yang disusul dengan kaburnya narapidana dari LP Sukamiskin, Bandung, Minggu, Desember 2009, mengagetkan banyak kalangan. Kenyataan ini pada akhirnya menjadi contoh bahwa hampir di semua LP dan rutan di Indonesia, tekanan lingkungan baik fisik maupun sosial menjadi hal yang sangat memengaruhi napi dan tahanan untuk kabur. Pada sisi lain sistem pengamanan tidak berjalan maksimal karena terkendala anggaran dan prosedur.
Berdasarkan filsafat Pancasila dan karakteristik masyarakat Indonesia yang berketuhanan, sangat dimungkinkan mobilisasi ritual keberagamaan di dalam LP dan rutan adalah representasi pembumian aspek kemanusian yang adil dan beradab sebagaimana dalam UU Nomor 12 Tahun 1995 tentang Lembaga Pemasyarakatan. Suatu perubahan orientasi politik pemenjaraan dari sistem hukuman berubah menjadi sistem pemasyarakatan bernuansa pembinaan. Karena itu, kini berkembang sistem pembinaan narapidana dengan orientasi yang berbasis di masyarakat (community-based corrections). Hal itu sekaligus menjadi pilihan yang efektif dalam sistem pemasyarakatan dan tentunya dapat didukung dengan terjalinnya skema kerja sama sekaligus lahirnya legal formal mengenai sistem pemsyarakatan Indonesia (sipasindo) yang membutuhkan hubungan mutualisme antara narapidana, petugas, dan masyarakat. Hal ini guna mengimbangi muatan moralis dan agamis serta keterampilan hidup bagi narapidana karena cetak biru kelahiran sistem pemasyarakatan, 27 April1964, adalah mencerdasakan kehidupan bangsa serta menyebarkan perdamaian sosial dan lingkungan dalam ide pengayoman.
Pidana penjara dimaksudkan agar pelaku tindak kriminalitas pidana menyadari kesalahan dan memperbaiki diri agar kembali menjadi manusia yang baik. Di sinilah terjadi kesesuaian antara model pembinaan politik pemenjaraan nasional dan konsep tobat. Karena tobat merupakan satu-satunya cara bagi manusia untuk membersihkan diri dari berbagai bentuk kesalahan dan dosa secara teologi. Tobat dalam pandangan Islam misalnya, berarti ruju; atau kembali pada perbuatan-perbuatan yang baik atau lebih baik. Dalam sistem pemasyarakatan berarti mampu berinteraksi kembali dengan masyarakat setelah melaksanakan tuntutan keadilan.
Jika dilihat dari dari sudut ini, sangat ironis kenyataan interaksi sosial yang terbangun di masyarakat cenderung memberikan stigma negatif terhadap bekas narapidana. Ketiadaan dukungan sosial pada akhirnya menciptakan stress-full yang membuat terasingnya bekas narapidana untuk mengubah diri, yang justru akan berimplikasi negatif dalam melakukan tindakan kriminal agresif. Tindakan agresif ini dapat dipengaruhi dua faktor dominan, yaitu karena naluri alamiah mencari kebermaknaan diri atas orang lain yang tidak ditemukan dan faktor situasional yang mendukung adanya penguatan (reinforcement) atas tindakan agresif tersebut. Sehingga sering ditemukan narapidana yang langganan keluar masuk penjara.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pers merupakan lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik dan segala jenis saluran yang tersedia.
2. Pers berperan penting dalam mempengaruhi pola pikir dan kehidupan masyarakat. Contohnya terhadap bidang keadilan hukum, pers dapat mengungkap ketidakadilan hukum di Indonesia yaitu dalam mengungkap narapidana koruptor yang diberikan keistimewaan oleh pihak yang berwenang dalam kehidupan di penjara daripada narapidana yang berasal dari rakyat kecil.
3.2 Saran
1. Untuk pemerintah agar terus mengawasi kinerja bawahannya yang turun tangan dalam urusan hukum. Tanamkan prinsip persamaan di dalam hukum dalam memvonis narapidana, jangan tanamkan diskriminatif dalam menjatuhkan hukuman kepada tiap warga Negara yang melakukan kriminalitas. Intinya harus bertindak adil kepada seluruh Warga Negara Indonesia baik dalam bidang agama, sosial budaya, politik, ekonomi dan lain sebagainya
DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto, 2006. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Departemen Pendidikan Nasional, Standar Isi 2006, Jakarta, Depdiknas, 2006.
http://banyumas17.blogspot.com/2009/02/ketidakadilan-penegakan-hukum-di.html
PENGUMUMAN STEI SEBI
Berikut adalah nama-nama siswa yang dinyatakan lulus tes potensi akademik (TPA) dalam ujian yang diselenggarakan STEI SEBI di sekolah-sekolah di daerah Jawa Barat
Nama-nama peserta berikutnya bisa dilihat disini! A. PESERTAYANG DINYATAKAN LULUS
SMAN 6 GARUT |
No | Nama | Asal Sekolah |
1 | Yopi Hadiana | SMA N 6 Garut |
2 | Iqbal Mauludin | SMA N 6 Garut |
3 | Denny Adrian Nurhuda | SMA N 6 Garut |
|
|
|
PPI 85 BANJAR |
N0 | Nama | Asal Sekolah |
1 | Ulfah Nurusy Syahidah | PPI 85 Banjar |
|
|
|
SMA ARRAHMAN |
No | Nama | Asal Sekolah |
1 | Cucu Kurnia | SMA Ar Rahman |
|
|
|
SMA YKBBB LELES |
No | Nama | Asal Sekolah |
1 | Asep Kendar | SMA YKBBB Leles |
2 | Widya Sari Puspita | SMA YKBBB Leles |
3 | Krisna Hardian S | SMA YKBBB Leles |
4 | Resnawan | SMA YKBBB Leles |
5 | Teni Sulastri | SMA YKBBB Leles |
6 | Moch. Rizki N | SMA YKBBB Leles |
7 | Trisnawati | SMA YKBBB Leles |
8 | Danil S | SMA YKBBB Leles |
9 | Hisyam Sofiyan | SMA YKBBB Leles |
10 | Maryati | SMA YKBBB Leles |
11 | Taufik Priyadi | SMA YKBBB Leles |
12 | Raflie Fajar Firdaus | SMA YKBBB Leles |
13 | Indra Gustiar | SMA YKBBB Leles |
14 | Hindi Agfad M | SMA YKBBB Leles |
|
|
|
SMA AL-QONA'AH |
No | Nama | Asal sekolah |
1 | E.Rina Jumiati | SMA Al-Qona'ah |
2 | Yadi Suryadi | SMA Al-Qona'ah |
3 | Desy Mentari | SMA Al-Qona'ah |
4 | Wilda Widiawati S | SMA Al-Qona'ah |
5 | Nur Syifa | SMA Al-Qona'ah |
6 | Rismayanti | SMA Al-Qona'ah |
|
|
|
SMA 5 TASIKMALAYA |
No | Nama | Asal sekolah |
1 | Wafa Huwaidah | SMA 5 Tasikmalaya |
|
|
|
SMAN 2 GARUT |
No | Nama | Asal sekolah |
1 | Putra Rahadian D | SMAN 2 garut |
2 | Cucu Casmaya | SMAN 2 garut |
3 | Shinta Putri Yani | SMAN 2 garut |
4 | Neng Delis N | SMAN 2 garut |
5 | Rista Puspita Sari | SMAN 2 garut |
6 | Hilman Firmansyah | SMAN 2 garut |
7 | Lenti Nurbaeti R | SMAN 2 garut |
8 | Iqri Puspa Yuanda | SMAN 2 garut |
9 | Adi Nuryadi | SMAN 2 garut |
10 | Lita Purnamasari | SMAN 2 garut |
11 | Yudi Mulyadi | SMAN 2 garut |
12 | Ratih Julaeha | SMAN 2 garut |
13 | Wiwin Suprianti | SMAN 2 garut |
14 | Bayu Purnama Alam | SMAN 2 garut |
15 | Indra Ramdani | SMAN 2 garut |
16 | Nina Karlina | SMAN 2 garut |
17 | Syifa Fauziah Budiman | SMAN 2 garut |
|
|
|
SMAN 1 NGAMPRAH |
No | Nama | Asal Sekolah |
1 | Ruspendi | SMAN 1 Ngamprah |
2 | Ahmad Sajidin | SMAN 1 Ngamprah |
3 | Agung Rizky Setiawan | SMAN 1 Ngamprah |
4 | Fajar Jaelani | SMAN 1 Ngamprah |
5 | Annisa Nurul Firdaus | SMAN 1 Ngamprah |
6 | Rizal Shubhi | SMAN 1 Ngamprah |
7 | Kodir Irawan | SMAN 1 Ngamprah |
8 | Neng Kartinah | SMAN 1 Ngamprah |
9 | Danu | SMAN 1 Ngamprah |
|
|
|
MA ALBIDAYAH |
No | Nama | Asal Sekolah |
1 | Ayu Latifah | MA AlBidayah |
2 | Nizwar Yazid | MA AlBidayah |
3 | Reni Qodariah | MA AlBidayah |
4 | Siti Nursolihah | MA AlBidayah |
5 | Syamsul Falah | MA AlBidayah |
6 | Irwan Tiara | MA AlBidayah |
7 | Ahmad Muzaqi Assahury | MA AlBidayah |
8 | Mahpudin | MA AlBidayah |
9 | Wilman Agis | MA AlBidayah |
|
|
|
MAN CIMAHI |
No | Nama | Asal Sekolah |
1 | Moch Zainal M | MAN Cimahi |
2 | Eko | MAN Cimahi |
3 | Milan Ardanti | MAN Cimahi |
4 | Erna Puspitasari | MAN Cimahi |
5 | Siti Nurhayati | MAN Cimahi |
6 | Indra Lesmana | MAN Cimahi |
7 | Muhammad Rijal | MAN Cimahi |
8 | Lia Camelia | MAN Cimahi |
9 | Nurul Hidayah | MAN Cimahi |
|
|
|
MAS PERSIS SINDANGKASIH |
No | Nama | Asal Sekolah |
1 | Fitrah Insani | MAS PERSIS SINDANGKASIH |
2 | Aisyah | MAS PERSIS SINDANGKASIH |
3 | Suci Kurnia | MAS PERSIS SINDANGKASIH |
4 | Leni Nurazizah | MAS PERSIS SINDANGKASIH |
5 | Friska fuji astuti | MAS PERSIS SINDANGKASIH |
6 | Erna Tresnawati | MAS PERSIS SINDANGKASIH |
7 | Wafa Kamilah | MAS PERSIS SINDANGKASIH |
8 | Demirna Muflihah | MAS PERSIS SINDANGKASIH |
9 | Fitriani Nur hidayah | MAS PERSIS SINDANGKASIH |
10 | Ade Rahmatia | MAS PERSIS SINDANGKASIH |
11 | Rahmadaniati Akbar | MAS PERSIS SINDANGKASIH |
|
|
|
MA DARRUL HUDA |
No | Nama | Asal Sekolah |
1 | Fidya Rahma Insani | MA DARRUL HUDA |
2 | Agus Salim | MA DARRUL HUDA |
|
|
|
MA IBADUL GHAFUR |
No. | Nama | Asal Sekolah |
1 | Ina Marlina | MA Ibadul Ghafur |
2 | Eros Rosmawati | MA Ibadul Ghafur |
3 | Nunung Nur'aeni | MA Ibadul Ghafur |
4 | Tati Rahmawati | MA Ibadul Ghafur |
|
|
|
SMAN 13 GARUT |
No. | Nama | Asal Sekolah |
1 | Siti Robiah Adawiyah | SMAN 13 GARUT |
2 | Ai Sopiah | SMAN 13 GARUT |
3 | Lia Susela | SMAN 13 GARUT |
4 | Dian Jamaludin | SMAN 13 GARUT |
5 | Nuraisah | SMAN 13 GARUT |
6 | Dodong | SMAN 13 GARUT |
7 | Eneng Rifta Soraya | SMAN 13 GARUT |
8 | Abdurahman Taufik | SMAN 13 GARUT |
|
|
|
SMK PBI |
No. | Nama | Asal Sekolah |
1 | Fahmi F | SMK PBI |
2 | Aisyah | SMK PBI |
3 | Riska Nur Fajrina | SMK PBI |
4 | Ai Laelasari | SMK PBI |
5 | Tri Wulan | SMK PBI |
6 | Iim Yuliani | SMK PBI |
7 | Yuni Yulianti | SMK PBI |
8 | Reni Indah R | SMK PBI |
|
|
|
MAN CIAWIGEBANG |
No. | Nama | Asal Sekolah |
1 | Nurilita Wiguna | MAN CIAWIGEBANG |
2 | Ranti Ayu Putri | MAN CIAWIGEBANG |
3 | Teguh Hariyawan | MAN CIAWIGEBANG |
4 | Ubaidillah | MAN CIAWIGEBANG |
|
|
|
SMK KBU LIMBANGAN GARUT |
No. | Nama | Asal Sekolah |
1 | Angga J | SMK KBU LIMBANGAN |
|
|
|
SMKN 08 GARUT |
No. | Nama | Asal Sekolah |
1 | Indra Sopian | SMKN O8 GARUT |
2 | Aidah | SMKN O8 GARUT |
3 | Susi Susanti | SMKN O8 GARUT |
4 | Yiyip Saepudin | SMKN O8 GARUT |
5 | Susi Sukaesih | SMKN O8 GARUT |
6 | Ai Nurhasanah | SMKN O8 GARUT |
7 | Andi Mulyana | SMKN O8 GARUT |
8 | Dewi Anggareni | SMKN O8 GARUT |
9 | Ai Kartini | SMKN O8 GARUT |
10 | Kiki Kamaludin | SMKN O8 GARUT |
11 | Irvan H | SMKN O8 GARUT |
12 | Agustin | SMKN O8 GARUT |
13 | Iman Waruman | SMKN O8 GARUT |
14 | Gina Sonia | SMKN O8 GARUT |
15 | Irfan Wijaya | SMKN O8 GARUT |
16 | Endah Mutiara | SMKN O8 GARUT |
17 | Risna Tresnasih | SMKN O8 GARUT |
18 | Ida Maulida | SMKN O8 GARUT |
19 | Marlina | SMKN O8 GARUT |
20 | Wahyu A | SMKN O8 GARUT |
21 | Ajril Loveyou | SMKN O8 GARUT |
22 | Aep Sopani | SMKN O8 GARUT |
23 | Lis Imaliah Aeni | SMKN O8 GARUT |
24 | Nenden Yuliani | SMKN O8 GARUT |
25 | Nawawi | SMKN O8 GARUT |
|
|
|
SMAN 1 PURWADADI |
No. | Nama | Asal Sekolah |
1 | Angga wijaya | SMAN 1 Purwadadi |
2 | Asep irawan | SMAN 1 Purwadadi |
3 | Indriyani | SMAN 1 Purwadadi |
4 | Jejen Jenal | SMAN 1 Purwadadi |
5 | Toni Hermansyah | SMAN 1 Purwadadi |
6 | Beni Rama | SMAN 1 Purwadadi |
7 | Dewi Mulyani | SMAN 1 Purwadadi |
8 | Inah Mulyawati | SMAN 1 Purwadadi |
9 | Ati Sulastri | SMAN 1 Purwadadi |
10 | Gilang Dwi Sumarno | SMAN 1 Purwadadi |
11 | Siska Selviana | SMAN 1 Purwadadi |
12 | Rodiah Fika Fardila | SMAN 1 Purwadadi |
|
|
|
SMAN 1 Ciamis |
No | Nama | Asal sekolah |
1 | Rijal Nurdiana | SMAN 1 Ciamis |
2 | Pebriandigama | SMAN 1 Ciamis |
3 | Pijar Pacamarta | SMAN 1 Ciamis |
4 | Lia Adianti Arnas | SMAN 1 Ciamis |
5 | Rety Aprissa Dewi | SMAN 1 Ciamis |
6 | Amanda Dessy Utami | SMAN 1 Ciamis |
7 | Nenden Tresna Lestari | SMAN 1 Ciamis |
8 | Nurfazar | SMAN 1 Ciamis |
9 | Meli Apriani | |